http://cursors2.totallyfreecursors.com/thumbnails/tail2.gif#sthash.llTXvSTL.dpuf

Minggu, 18 Agustus 2013

About Him

Why is it always you that are in my mind all this time?? I do not know how do it remove all traces of you in my brain! I feel tired and lose with my own feelings at this time.

I hope this moment Lord also will remove and make me forget you for it, no matter how small pieces of dead right about you.

I know if I had not been entitled to organize all the way of life and your will, and I think you also have the right to choose all what you think your heart is true. But I hope one of you, you respect me as a wonderful caring girl for you today.

Can not you keep the faith that I had and have me give it to you?? I think not!!

I'm sorry it right that you can not forgive, I also do not know how to get it right I do not forgive you, because at the moment only one that is in my mind

"I AM DISAPPOINTED"

Kamis, 15 Agustus 2013

Kecewa

Kecewa itu di saat aku mengetahui kelemahan ku.
Kecewa itu di saat aku merasa kalah.
Kecewa itu di saat aku mengetahui penyakit ku.
Kecewa itu di saat aku melihat mu lebih memilih bersama nya.
Kecewa itu di saat aku harus menerima kegagalan ku.
Kecewa itu di saat aku harus mengorban kan segala nya karena "INI".
kecewa itu di saat aku melihat orang-orang yang menyayangi ku menangis karena aku.
Kecewa itu di saat aku merasa iri melihat mereka yang masih mampu tetapi kenapa aku tidak.
Kecewa itu di saat aku dengan bodoh nya meratapi semua takdir.

Tuhan aku merasa malu jika harus terus menerus mengeluh dan meratapi semua takdir yang Engkau beri. Aku merasa menjadi sosok manusiaMU yang tak pernah bersyukur akan apa yang sudah Kau beri. Tapi aku tidak bisa membohongi diri sendiri jika selama ini aku selalu merasa berbeda. Maaf kan kekhilafan ku padaMU Tuhan , Aku tau , Engkau tak akan memberi cobaan di batas kemampuan ku , tapi aku juga ingin meminta padaMU agar sedikit saja hilangkan rasa sakit dan kecewa ini dari diri ku , agar aku dapat tersenyum penuh seperti teman-teman yang lain nya tanpa harus tersenyum di balik rasa sakit yang menyiksa ku.

Mereka selalu melihatku serba bahagia dengan semua yang ku punya , tetapi mereka tak tahu pasti apa yang ku rasa kan sebenar nya. Aku harus tersenyum palsu dan mencoba tertawa ria seperti kebanyakan remaja seumuran ku , tapi tahu kah kalian di balik semua itu aku menyimpan berjuta ribu perasaan iri , sakit dan kecewa pada diri sendiri.

Bersyukur aku tetap bersyukur , berdo'a aku tetap berdo'a , aku selalu memohon kepadaNYA agar aku bisa hidup normal seperti belasan tahun lalu tanpa harus terus menerus beradaptasi dengan benda-benda asing yang dalam sekejap membuat tubuh ku berasa lumpuh.

Aku manusia yang penuh kekhilapan dan selalu mengingin kan kesempurnaan.

Jumat, 02 Agustus 2013

"Ingin Ku dan Kasih Mu"

Ini cerpen ke dua saya yang saya buat sendiri , hasil murni dari imajinasi saya tanpa ada nya alur peniruan dari segi mana pun. Jika di dalam cerpen saya anda menemukan kesamaan kata atau kalimat dengan cerita yang pernah anda baca , saya minta maaf , karena saya juga manusia yang mempunyai sifat kesalahan , tapi kesalahan sama yang anda temu kan dalam cerita yang saya buat bukan di sengaja.



Saya membuat cerita ini hanya untuk mengenang dan mengingat jasa beliau yang telah memberikan separuh dan hampir seluruh nafas dan hidup nya untuk saya selama beliau hidup.



Saya tidak memaksa kalian untuk menyukai setiap cerita saya , tapi saya hanya ingin berbagi rasa kepada kalian yang saya kenal maupun baru kenal dan saya juga hanya ingin mengasah serta mendalami bakat menulis saya , karena salah satu cita-cita saya adalah menjadi seorang penulis hebat seperti 3 idola saya yaitu Enid Blyton yang membuat Novel “Lima Sekawan” J.K Rowling dengan Novel “Harry Potter” dan Agatha Christie dengan Novel-novel Detektif nya :)



Saya harap cerita saya kali ini mampu memuas kan hati kawan semua :)







Author : - Dwi Wulan Sary H.Z.E ( Saryanza Laposeh )



Main Cast : - Nazma Willyam

- Dinda Yoera













Sang surya selalu memberikan sinar nya kepada setiap makhluk hidup yang membutuh kan nya. Setiap makhluk hidup selalu saling membutuh kan satu sama lain , tak ada manusia yang sanggup menjalani hidup sendiri tanpa di topang dan di Bantu oleh orang lain.



Setiap langkah kita selalu di perintah kan untuk menuju , setiap mata kita selalu di perintah kan untuk melihat , tapi akan lebih terlihat sempurna jika setiap kita melihat yang benar baru kita menuju yang akan kita capai , jangan pernah mementingkan apa yang tidak penting.





“Sayang , kau tau ?? Malaikat kecil kita yang dulu kau ingin kan kini telah tumbuh menjadi seorang remaja yang cantik dan pintar seperti mu :) dulu kau sering berkata kepada ku jika kelak kita mempunyai seorang malaikat kecil di tengah-tengah keluarga kita maka kau akan menjaga nya seperti kau menjaga setiap nafas mu yang berhembus , tapi mengapa kini kau membiar kan aku sendiri yang menjaga nya ?? Apa kau tak ingin melihat nya berkembang seperti yang kau ingin kan ?? Aku merindu kan mu Willy”



Seorang wanita yang masih terlihat muda dengan mata lelah nya sedang menatap hamparan danau luas di depan nya , dia mengenang setiap kejadian di saat dia bersama sang suami yang kini telah tidak lagi mendampingi nya. Dia adalah Dinda Yoera istri dari seorang musisi terkenal Willyam Adam.



Dinda Yoera seorang wanita yang berusia 47 tahun ini harus melewati hari-hari nya sendiri tanpa ada teman hidup yang seperti dia ingin kan , Dia harus membesar kan dan menjaga buah hati nya dengan Willy seorang diri semenjak sang suami wafat karena mengalami pendarahan di dalam otak nya.



“Bunda , mari kita pulang , hari sudah beranjak sore dan tak lama lagi akan berubah menjadi gelap”



Seorang gadis berusia 15 tahun ini adalah putri dari Dinda dan Willy , kini dia tumbuh menjadi seorang gadis yang cerdas dan cantik seperti Ayah dan Ibu nya. Nazma Willyam itu lah nama nya

.



Nazma selalu bertanya kepada sang bunda , kenapa setiap kali mereka pergi ke pinggir danau sang bunda selalu menangis dan bersedih , apa gerangan yang membuat nya seperti itu. Apa kah dia mengingat sang ayah ?? Entah lah , sampai saat ini pun Nazma tak pernah tau seperti apa sosok seorang ayah itu , dia hanya tau jika selama hidup nya hanya ada sosok bunda yang menemani nya dan sosok bunda juga lah yang selalu berperan menjadi sosok ayah di mata nya. Nazma sering mendengar teman-teman nya bercerita tentang sang ayah , dan mereka semua saling membangga kan sosok tersebut , Nazma yang tak pernah tau seperti apa rasa nya di ajar kan bersepeda , di antar kan ke sekolah , di gendong ketika terjatuh oleh seorang ayah pun hanya diam mendengar kan semua itu.



Nazma tak pernah menuntut sang bunda untuk memberi kan nya seorang ayah walau pun dia sangat ingin mewujud kan keinginan nya dan terlihat menjadi keluarga sempurna seperti teman-teman nya. Bagi nya memiliki seorang bunda pun sudah cukup.



“Kau sudah pulang sayang ?? Mengapa kau datang kemari ?? Aku bisa pulang sendiri tanpa harus kau jemput” Dinda bertanya lembut kepada sang putri dan mengelus rambut panjang nya.



“Aku tak ingin kau kau pulang terlambat dan kegelapan di jalan seorang diri di jalan , ayolah bunda lihat betapa sayang dan khawatir nya aku kepada mu” Nazma menjawab pertanyaan sang bunda dengan sedikit gerutuan yang di sambut senyuman gemas dari sang bunda



“Baik lah kelinci kecil ku , ayo kita pulang , aku akan membuat kan sup kedelai untuk mu malam ini apa kau mau ??” Dinda bangkit dari duduk nya dan menggandeng tangan sang putri serta melangkah kan kaki nya untuk pulang



“Aku sudah besar bunda , usia ku sudah 15 tahun dan kau tak boleh memanggil ku dengan sebutan kelinci kecil lagi” Dinda hanya terkekeh geli mendengar protesan dari putri nya





Kini malam telah beranjak dan terlihat di meja makan telah siap banyak menu makanan yang Dinda siap kan untuk makan malam diri nya dan sang putri.



“Kau sudah turun , mari kita makan bersama sebelum sup nya dingin” Dinda mengajak Nazma yang baru turun dari kamar untuk makan bersama



Mereka makan berdua itu sudah menjadi kebiasaan sehari-hari dan menjadi suasana sederhana selama hidup mereka. Hanya suara dentingan sendok garpu yang bergesekan dengan piring lah yang menemani makan malam mereka.



“Bunda , aku ingin berbicara kepada mu” Nazma berucap sambil mengelap bibir nya dengan tissue dan menatap kearah bunda nya



“Hmm apa yang ingin kau kata kan Nazma ?? kata kan lah” Dinda tersenyum lembut penuh kasih sayang kepada putri nya



“Besok di sekolah ku akan ada pertunjukan seni dan semua murid di suruh datang dengan kedua orang tua nya , tapi aku hanya memiliki mu , apa kau mau datang untuk mengahadiri nya walau tanpa ada tangan ayah yang kau genggam ??” Entah lah apa sebenar nya yang Nazma maksud dengan kata Tangan ayah yang kau genggam , tapi itu membuat nafas Dinda tiba-tiba tercekat dan menunduk kan kepala nya



Nazma melihat kearah sang bunda yang tak merespon pertanyaan nya pun merasa bersalah.



“Aku tak bermaksud membuat mu bersedih dan mengingat nya lagi bunda , tapi aku hanya bertanya , jika kau tak bisa datang tak apa , nanti aku akan berbicara kepada guru ku jika kau tak bisa hadir” Nazma berucap hati-hati agarucapan nya tak menyinggung perasaan sang bunda lagi



“:) Aku tak mengapa sayang , aku akan datang memenuhi undangan kau tenang saja , sekarang lekas kau tidur , besok kita berangkat bersama” Dinda memberikan senyum nya kepada sang putri dan menyuruh nya beranjak untuk beristirahat





Pagi pun kini menyambut hari Nazma dengan sinar yang bersahabat.



“Apa kau yakin ingin menghadiri nya ??” Nazma bertanya ragu kepada sang bunda



“Ya aku yakin bahwa aku bisa mendampingi mu selama nya meski pun tanpa ada tangan yang ku genggam seperti ucapan mu :)” Dinda menjawab dengan penuh keyakinan , Nazma menatap nya sendu



“Sayang , bagi ku hanya bergenggaman dengan mu itu sudah cukup , tak perlu lagi aku mencari tangan lain untuk ku genggam” Dinda tersenyum mengusap puncak kepala Nazma , Nazma pun tersenyum dan mencium pipi sang bunda





Terlihat suasana di ruangan pertunjukan pun sudah penuh , Dinda dan Nazma duduk di barisan kedua dari depan , banyak pasang mata yang memperhati kan mereka ,Tapi Dinda hanya tersenyum ke arah Nazma seolah-olah berkata ‘Jangan Khawatir’



Pertujukan sudah di mulai , dan kini tiba giliran Nazma untuk memperlihat kan bakat nya di depan semua orang terutama sang bunda



Nazma naik ke atas pentas dan duduk di kursi yang di sedia kan , dia memegang gitar putih peninggalan sang ayah yang di simpan oleh sang bunda dan di beri kan dengan nya ketika berusia 10 tahun



“Selamat pagi semua nya , lagu ini saya persembah kan untuk seseorang yang selalu saya impikan di dalam hidup saya. Dan pertama-tama saya ingin mengucap kan rasa terima kasih kepada bunda saya yang telah menjaga nafas saya di sepanjang hidup nya. Bunda terima kasih atas kasih sayang yang kau beri kan kepada ku , kau wanita terhebat yang ku miliki dan tiada yang lebih sempurna dari pada kau yang selalu ada untuk ku :) heart you mom” Nazma mengucap kan semua nya dengan senyuman yang tercipta di bibir nya dan terlihat Dinda yang menyambut senyum nya dengan mata berkaca-kaca



Jemari lentik Nazma mulai memetik senar gitar nya dengan lembut dan penuh rasa





Di mana … akan kucari Aku menangis, seorang diri Hatiku, slalu ingin bertemu Untukmu, aku bernyanyi



Suara khas yang berat terdengar dari mulut Nazma dan itu membuat hati Dinda bergetar membayang kan setiap lirik lagu yang di dengar nya , berapa lama gadis kecil nya mengingin kan mimpi nya terwujud untuk bertemu sosok ayah yang dia harap kan dalam hidup nya.



Untuk ayah tercinta Aku ingin bernyanyi Walau air mata di pipiku Ayah dengarkanlah Aku ingin berjumpa Walau hanya dalam mimpi



Entah mengapa tiba-tiba butiran bening mengalir begitu saja dari kedua kelopak mata bulat Nazma , dia begitu mendalami setiap kata yang dia nyanyi kan seolah-olah dia sedang mengata kan serta meneriak kan isi hati nya , bahwa keinginan nya hanya satu yaitu mengenal bagaimana sosok seorang ayah yang dia harap kan nya selama ini.



Lihatlah .. hari berganti Namun tiada seindah dulu Datanglah, aku ingin bertemu Denganmu, aku bernyanyi



Dinda menutup mulut nya menahan tangis dan sesak di hati nya , betapa merasa tersakiti dia melihat buah hati nya menahan keinginan nya selama ini.



Untuk ayah tercinta Aku ingin bernyanyi Walau air mata di pipiku Ayah dengarkanlah Aku ingin berjumpa Walau hanya dalam mimpi



Sesaat suasana di dalam ruangan pun hening dan tak lama terdengar suara tepuk tangan yang riuh dari para undangan , Nazma menarik nafas dalam dan memjam kan mata nya sebentar lalu tak lama dia memegang mic.



“Ayah di mana pun kau berada saat ini aku berharap kau selalu bahagia dan tenang , aku berharap suatu saat nanti aku bisa melihat serta bertemu dengan mu. Kau tau bunda adalah wanita terhebat dalam hidup ku , dia mampu menjadi seorang ibu sekaligus ayah untuk ku. Dia tidak pernah mengeluh untuk menjaga ku , dia selalu memberikan yang terbaik untuk ku , dia selalu berkata “Bagi ku memiliki mu itu adalah anugrah yang paling sempurna dalam setiap nafas ku” Ayah apa kau bisa melihat ku saat ini ?? Apa kau tau apa keinginan ku saat dan selama ini ?? Keinginan ku hanya satu , merasa kan pelukan hangat seorang ayah :)”



Dinda berdiri dan berlari ke arah putri nya dan langsung memeluk tubuh kecil itu membawa nya ke dalam pelukan hangat nya , memeluk nya erat seakan tak ingin melepas kan nya.



“Kau bisa merasakan nya sayang , kau bisa merasa kan pelukan hangat seorang ayah walau dengan perantara raga bunda , kau tau dia selalu ada di sini di hati kecil mu , kau bisa merasa kan nya , jangan pernah berpikir bahwa kau berbeda dengan yang lain nya hanya karena kau tak memiliki seorang ayah”



Nazma menganggukan kepala nya di dalam pelukan sang bunda. Dinda melepas kan pelukan nya dan menatap kedua bola mata putri nya lalu di hapus nya sisa-sisa air mata yang mengalir di pipi nya dia mngecup kening putri nya dengan penuh kasih sayang.



“Kau tak akan pernah kehilangan sosok seorang ayah , bahwa sesungguh nya aku pun selalu menjadi bunda sekaligus aya untuk mu” Dinda berbisik di telinga Nazma dan kembali memeluk nya



Semua orang yang melihat pun tak tahan untuk menahan air mata yang ingin keluar.



“Kau pahlawan ku bunda , kau nafas ku , Bagi ku memiliki mu itu adalah anugrah yang

paling sempurna dalam setiap nafas ku .” Nazma mengikuti kata-kata Dinda yang selalu di dengar nya , dinda tersenyum dan mengacak poni Nazma



“You’re my heart baby” Dinda mengucap kan nya dengan senyum kasih sayang dan penuh kelembutan dari sinar mata nya



“You’re my heart mom” Nazma pun membalas ucapan sang bunda dan mencium pipi nya





Ribuan kilo jalan yang kau tempuh Lewati rintang untuk aku anakmu Ibuku sayang masih terus berjalan Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah Seperti udara kasih yang engkau berikan Tak mampu ku membalas... Ibu Ibu Ingin kudekap dan menangis dipangkuanmu Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu Lalu do'a-do'a baluri sekujur tubuhku Dengan apa membalas... Ibu Ibu





Tiada cinta yang sejati kecuali cinta orang tua kepada anak nya , tiada kasih sayang yang tulus kecuali kasih sayang orang tua kepada anak nya. Nyawa pun tiada ragu mereka berikan serta taruh kan untuk buah hati nya.



Bahu yang dulu kuat dan kekar kini berubah menjadi terkelupas dan membongkok , Mata yang dulu bening dan wajah yang cantik kini berubah menjadi kerutan dan kabur.



Lihat lah semua jasa mereka saat ini , jangan sampai kau menyesal di akhir nanti , bahagia kan lah mereka selama kalian masih bisa melihat nya tersenyum dan bernafas.









END









Terima kasih semua nya ;)



See you next time bubay